Rangkuman Webinar tanggal 28 Agustus 2025 tentang Dark Web dan Perdagangan Data: Fakta Mengerikan Dunia Siber
1. Pengenalan Dark Web
Surface Web adalah bagian internet yang mudah diakses dan terindeks mesin pencari. Deep Web berisi konten tersembunyi seperti database dan arsip internal. Dark Web adalah bagian internet tersembunyi yang hanya bisa diakses dengan alat khusus (Tor, I2P, ZeroNet) dan sering digunakan untuk aktivitas ilegal.
2. Open Source Intelligence (OSINT)
3. Platform Utama Dark Web
Tor menggunakan domain .onion dengan enkripsi berlapis. I2P berfokus pada komunikasi peer-to-peer anonim. ZeroNet memanfaatkan teknologi BitTorrent dan Bitcoin untuk situs terdesentralisasi yang sulit dimatikan.
4. Ancaman Utama di Dark Web
Ancaman meliputi kebocoran database, penjualan akses sistem seperti RDP dan VPN, forum hacker untuk koordinasi serangan, penjualan malware, serta propaganda terkoordinasi.
5. Teknik Investigasi OSINT di Dark Web
Investigasi dilakukan dengan pencarian kata kunci spesifik, menyisir forum dan marketplace, serta menganalisis isi thread, identitas penjual, harga, hingga gaya komunikasi. Pelacakan identitas bisa dilakukan melalui username reuse, email/domain bocor (cek HaveIBeenPwned), hingga rekening bank atau alamat crypto wallet yang dapat ditelusuri dengan Blockchain Explorer. Semua temuan perlu didokumentasikan dengan screenshot, timestamp, dan link asli.
6. Risiko Operasional Investigasi
Risiko yang dihadapi antara lain de-anonimisasi, malware, dan manipulasi informasi. Prinsip keamanan: jangan login dengan identitas asli, jangan unduh file, gunakan Tor dalam lingkungan terisolasi, serta hindari interaksi langsung dengan aktor ancaman.
7. Sistem Monitoring dan DarkRadar
Terdapat berbagai sistem pemantauan kebocoran data: Email Breach Alert, Hacker Discussion Tracker, Employee Data Breach, Customer Data Breach, Ransomware Activity Monitoring, Government Monitoring, dan Company Breach Monitoring. Semua berfungsi memberi peringatan dini, menjaga reputasi, serta memperkuat keamanan organisasi.
8. Bagaimana Kebocoran Data Terjadi
Kebocoran bisa terjadi akibat aktivitas browsing sembarangan, file sharing, email berisi malware, dokumen berbahaya, ransomware, cracked software, hingga malicious APK. Ransomware as a Service (RaaS) menjadi model bisnis populer di Dark Web dengan sistem sewa bulanan atau bagi hasil.
9. Kasus Nyata Kebocoran Data
Case 1: RaaS menunjukkan ransomware dijual sebagai layanan dengan model langganan.
Case 2: Cracked software sering disusupi malware berbahaya.
Case 3: Malicious APK pada smartphone dapat mencuri data pribadi pengguna.
10. Ciri-Ciri Ponsel Terinfeksi Malware
Ponsel cepat panas meski idle, baterai dan kuota cepat habis, muncul iklan tidak wajar, LED hijau aktif saat idle, tampilan website berubah, serta pesan otomatis ter-forward.
11. Tips Pencegahan Malware
Langkah pencegahan meliputi uninstall aplikasi mencurigakan, aktifkan Flight Mode, hapus permission di browser, aktifkan autentikasi dua faktor (2FA), ganti password, dan lakukan factory reset jika parah.
12. Peran Individu dalam Keamanan Siber
Pengguna harus memperbarui sistem & aplikasi, memeriksa kekuatan password, mengaktifkan 2FA, mengecek perangkat terhubung, menghapus aplikasi berbahaya, membatasi permission aplikasi, serta memeriksa keamanan email dengan layanan breach-checker.
13. Budaya Keamanan Siber
Budaya keamanan harus dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal kecil, dan dimulai dari sekarang agar kebocoran data bisa dicegah lebih efektif.
Link Website Radnet: https://radnet-digital.id/












Komentar
Posting Komentar